Iklan

Ketikkan Kata Kunci

Saturday, December 10, 2011

Kesimpulan Fister Fisiologi Ternak


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
  1. Frekuensi respirasi permenit terbanyak dilakukan oleh marmot yaitu 79,2 kali tiap tiap menit. Frekuensi respirasi permenit tersedikit dilakukan oleh sapi yaitu 23,6 kali tiap tiap menit. Frekuensi respirasi pada kelinci adalah 77,8 kali; marmot 79,2 kali; ayam 51,6 kali;  burung merpati 51,4 kali; sapi 23,6 kali; dan kambing 27 kali tiap menit. Frekuensi respirasi mamalia lebih cepat dari pada unggas.     Semakin kecil ukuran tubuh maka respirasi semakin cepat. Faktor yang mempengaruhi respirasi adalah faktor emosi, temperatur tubuh, ketakutan, hormonal, jenis kelamin, dan usia.
  2. Suara yang ditimbulkan oleh jantung disebabkan karena membuka dan menutup kleb pada jantung. Frekuensi denyut jantung terbanyak dilakukan oleh kelinci yaitu 95,4 kali tiap menit. Frekuensi denyut jantung terkecil dilakukan oleh sapi yaitu 54,2 kali tiap menit. Frekuensi denyut jantung pada kelinci adalah 95,4 kali; marmot 93,6 kali; ayam 69,4 kali;  burung merpati 61,4 kali; sapi 54,2 kali; dan kambing 65 kali tiap menit. Frekuensi denyut jantung mamalia lebih cepat dari pada unggas. Semakin kecil ukuran tubuh maka frekuensi denyut jantung semakin cepat. Frekuensi denyut jantung antara lain dipengaruhi oleh temperatur tubuh atau stimulasi reseptor panas pada kulit, emosi, ketakutan, hormonal, dan usia.
  3. Waktu pendarahan terlama pada kelinci yaitu 43 detik. Waktu pendarahan tercepat pada ayam yaitu 30 detik. Waktu pendarahan pada ayam adalah 30 detik; burung merpati 39 detik; kelinci 43 detik; dan marmot 42 detik. Waktu pendarahan pada mamalia lebih lama jika dibandingkan dengan waktu pendarahan aves. Faktor yang mempengaruhi antara lain, efisiensi cairan tenunan darah / fibrin dalam mempercepat proses koagulasi, fungsi pembuluh kapiler darah, adanya trombosit didalam darah dan kemampuan trombosit membentuk trombus.
  4. Pembekuan darah adalah mekanisme mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Waktu pembekuan darah adalah waktu yang diperlukan untuk mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Frekunsi pembekuan darah pada ayam adalah 64 detik; burung merpati 45 detik; kelinci 30 detik; dan marmot 65 detik. Waktu pendarahan pada mamalia lebih lama jika dibandingkan dengan waktu pendarahan aves. Faktor yang mempengaruhi pembekuan darah antara lain, faktor adanya trombin yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin, ukuran pembuluh darah, adanya vitamin K, dan adanya ion kalsium.
  5. Komponen seluler darah adalah sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Sel darah merah adalah adalah sel yang berbentuk cakrambikonkaf, dengan bikonkavitas dan mengandung haemoglobin. Sel darah putih adalah sel darah yang berinti dan dapat bergerak bebas sehingga dapat dengan mudah mencerna organisme. Trombosit adalah sel darah yang berbentuk cakram oval dan berfungsi mencegah hilangnya darah saat luka.
  6. Temperatur rektal tertinggi sesudah dijemur pada burung merpati 42,47 ºC dan terendah pada kelinci 38,83 ºC. Temperatur rektal tertinggi sebelum dijemur pada merpati 42,37 ºC dan terendah pada marmot 37,6 ºC. Temperatur rektal sebelum dijemur pada hewan percobaan adalah kelinci 38,4 ºC; marmot 37,6 ºC; ayam 41,5 ºC; burung merpati 42,37 ºC; sapi 39,2 ºC dan kambing 39,9 ºC. Temperatur rektal sesudah dijemur pada hewan percobaan adalah kelinci 38,83 ºC; marmot 39,3 ºC; ayam 41,7 ºC; dan burung merpati 42,47 ºC. Faktor yang mempengaruhi suhu rektal antara lain temperatur tubuh, temperatur lingkungan, hormonal, ketakutan, emosional, dan usia.
  7. Adanya kebuntingan dapat diuji dengan test galimainini. Hormon gonadotropin disekresikan oleh kelenjar pituitari. Hormon gonadotropin dapat merangsang kata jantan untuk mengeluarkan sperma. Hormon gonadotropin terdiri atas FSH, LH, dan LTH. Sperma terdiri dari kepala sperma, badan sperma, dan ekor sperma. Sperma bergerak dan berenang diantara cairan plasma.
  8. Pada sebuah sel atau jaringan dari suatu hewan terdapat komponen yang menyusunnya. Preparat yang diamati adalah otak burung puyuh, jaringan pengikat padat pada kambing dan coecum intestinum crassum burung merpati. Komponen penyusun kulit pada tikus putih adalah epidermis, dermis, akar rambut, dan kelenjar keringat. Komponen penyusun otot polos pada cavia cobaya adalah inti otot polos, sarkolema, dan sarkoplasma. Komponen penyusun coecum intestinum crassum pada burung merpati adalah mukosa, vilus dan kriptus, dan lamina propria
B.     Saran
Di dalam penulisan pembuatan Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak ini masih banyak mengalami kekurangan, oleh karena itu jika ada penulisan atau pembuatan Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak ini kurang sempurna atau ada kesalahan, maka penulis mohon kritik dan saran serta bimbingan demi kesempurnaan laporan ini supaya dapat dipahami dan dimengerti serta berguna bagi pembaca.

No comments:

Post a Comment